an AL GIBRAN NAYAKA’s words
___________________________________________________________________________

Dia berjalan di antara kepingan sesal.
Dan bimbang menyekapnya dalam kebuntuan.
Dia adalah puing yang diruntuhkan.
Dan nestapa menariknya dalam kesuraman.

Dia adalah jelaga keperitan.
Arang yang tercoreng di tengah putih yang bersih.
Lalu nelangsa memamahnya.

Andai jalannya tak berkelok,
Dia ingin menjadi Majnun yang mengikat hati Laila.
Andai langkahnya baik,
Dia ingin seperti Adam yang tulang rusuknya menjelma Hawa.
Andai dirinya satu warna,
Dia ingin menjadi Rama yang dicintai Sinta.

Sayangnya…
Sedikit rasa membuatnya tak bisa menjadi Romeo yang utuh.
Sedikit rasa membuatnya tak bisa menjadi laksana Ken Arok.

Apa mau dikata bila takdir sudah angkat bicara?

Sedikit,
Sesalnya masih ada…
Namun dia percaya,
Bahwa ada hari baik untuk harapan baiknya.

_________________________________________________________________________________________

:p
nayaka
p.s : suntuk di jalan, iseng coba ngeblog kilat via stupidphoneku.